Memasuki kawasan obyek wisata candi Cetho dan candi Sukuh, kita ditarik biaya 5000 rupiah di pos retribusi dekat kebun teh Kemuning. Di kertas karcisnya ada tulisan untuk mobil/jeep Rp 5000,-
Maaf gak ada potonya, gak sempet dipoto udah terlanjur hilang tuh kertasnya. Dan itu kita masih harus menempuh perjalanan lagi mungkin sekilo ada ya dari pos pertama. Jalannya juga nambah nanjak lagi karena candi Cetho ini berada di atas bukit.
Suasana yang pertama berasa adalah nuansa Hindunya sangat kental di sini. Serasa lagi di pulau Bali. Kita masuk ke candi Cetho cukup membayar 3000 rupiah saja per orang. Cukup murahkan untuk wisata se eksotis ini:D
Setelah kita membeli tiket masuk, kita masih harus berjalan melewati undakan tangga. Nah ini gapura candinya:D
Kalau aku sudah heboh lihat kemana-mana, pacar justru masih asik membaca info candi ini di papan informasi sebelum gapura ini. Setidaknya informasi yang kita dapat adalah candi Cetho merupakan candi bercorak agama Hindu peninggalan masa akhir pemerintahan Majapahit (abad ke-15). Laporan ilmiah pertama mengenai candi ini dibuat oleh Van de Vlies pada tahun 1842. Ekskavasi (penggalian) untuk kepentingan rekonstruksi dilakukan pertama kali pada tahun 1928 oleh Dinas Purbakala Hindia Belanda. Candi ini pertama kali ditemukan sebagai reruntuhan batu dengan 14 teras berundak. Namun sekarang hanya tertinggal 13 teras, 9 diantaranya telah dipugar.
Sebenarnya masih banyak info lainnya, tapi berhubung langit sore sudah menunjukkan tanda-tanda gejala mendung, kita buru-buru menaiki undakan lagi.
Candi Cetho cukup unik, jauh berbeda dari candi-candi yang pernah kita kunjungi sebelumnya. Yang agak gak ngenakin mungkin karena saking sunyinya tempat ini, hehe pengunjungnya waktu itu cuma aku dan pacar, aku sempat merinding lamaaa-_____-"
Apalagi di setiap sudut candi banyak sesajen berupa bunga-bunga dan dupa yang harumnya itu loh mistis!*hehe ketauan kalau penakut:p
Di teras paling atas kita malah gak sempat poto mengabadikan candi ini, kita malah sibuk ngurusin kucing yang kita temuin di sana. Kucingnya imut loh, ngegemesin dan taraa~ baru pertama ketemu eh langsung jinak kita pegang-pegang:D
Setelah puas nyapa nih kucing, dan aku udah ngerasa takut terlalu sepi, aku langsung narik-narik pacar buat turun lagi. Pas di teras paling bawah dan kita siap-siap berpoto narsis ria, eh gerimis turun. Agak kecewa sih. Tapi mau gimana lagi. Gak mungkin kita mau nungguin sampai hujan reda. Akhirnya kita memutuskan untuk balik ke Jogja:D
Tidak ada komentar:
Posting Komentar